CHINA KATHA 1


DASAR YANG SATU DAN WADAH YANG BERLAINAN

 

Ketika seorang guru sedang duduk sambil mengajar murid-muridnya, suatu hari ia mengatakan guru Brahma, sishya Brahma, sarwam Brahma. Dengan demikian guru itu menjelaskan bahwa semua yang ada di dalam semesta ini adalah Brahman. Setiap hari, muridnya biasa memberi salam kepada gurunya dengan penuh hormat jika gurunya datang, tetapi setelah peristiwa yang luar biasa ini, it tidak melakukannya dan tidak pernah berdiri dari tempat duduknya. Guru itu bertanya kepada muridnya, mengapa sikapnya aneh dan muridnya menjawab bahwa kemarin guru itu mengatakan bahwa segala sesuatu adalah Brahman, oleh karenanya di antara mereka tidak ada perbedaan.

Guru itu pun merasa bahwa apa yang dikatakannya kembali mengenai dirinya seperti bumerang dan ia pun akan memberi suatu pelajaran kepada muridnya. Ia menulis: guru Brahma di papan tulis sebagai dua kata yang terpisah. Ia juga menuliskan sishya Brahma, dan sarvam Brahma. Bila engkau memandang pada ketiganya, walaupun Brahma terdapat pada ketiganya, kata guru, sishya dan sarvam berlainan. Hanya jika ketiga kata ini menjadi satu, engkau dapat mengatakan ketiganya adalah satu. Jadi sebelum engkau dapat mengalami menyatunya segala sesuatu dengan latihan, murid akan tetap murid dan guru akan tetap guru dan tidak dapat dihindari keharusan murid untuk memberi hormat kepada gurunya. Dasarnya satu, tapi wadahnya berlainan.