41. Organisasi Sri Satya Sai Seva


1. Pendahuluan

Organisasi Sri Satya Sai Seva adalah organisasi pelayanan yang berinti dan berbasis spiritual , didirikan dibawah bimbingan dan diinspirasi oleh Bhagawan Sri Satya Sai Baba, untuk memberikan manfaat kemanusiaan, tanpa membedakan bedakan agama, ras, kebangsaan, kasta, kepercayaan, ataupun golongan agama.

Tujuan yang paling penting dari organisasi adalah untuk membangkitkan kesadaran manusia akan ketuhanan yang ada pada dirinya dan mendorong dia untuk memelihara hal tersebut, dan ia dapat mekar menjadi pencari kebenaran dan akhirnya berkembang menjadi kepribadian yang terbebaskan untuk bersatu dengan yang utama.

Aspek yang paling signifikan dari sai organisasi adalah partisipasi secara sukarela dari semua anggotanya tanpa memandang kasta, warna kulit maupun kepercayaan. Tidak pernah dalam sejarah sebuah organisasi didirikan oleh seorang avatar dalam masa hidupnya. Ini tidak hanya didirikan tapi bahkan mengakar di 137 negara dan telah diterima oleh berbagai kalangan secara global. Ini adalah sebuah organisasi yang unik, yang tidak meminta uang keanggotaan dan diperintah dengan tanpa mendaftarkan surat perilaku untuk suatu perkara. Dengan bersama, Organisasi Sai mempersembahkan penyerahan diri terbesar, perusahaan yang keseluruhannya mengkhususkan dalam pelayanan sukarela dalam sejarah umat manusia.

Pertama kali Sai Center berdiri di India pada tahun1965 dengan nama , Sri Satya Sai Seva Samithi, dan sejak 1968 di luar negeri. Saat ini telah terdapat 1600 center yang tersebar lebih dari 137 negara.

2. Prinsip-Prinsip Umum

Untuk membawa organisasi menjadi satu dalam nama dan bentuk, setiap badan organisasi harus berafiliasi dengan organisasi yg mungkin diperbaharui dari waktu ke waktu dan bila tidak berafiliasi seperti itu, tidak ada orang atau badan organisasi, yang dapat menyebut dirinya Bhakta Sai, yang menggunakan nama Sri Satya Sai Baba dalam setiap kegiatan spiritual. Anggota dari Organisasi Sri Satya Sai atau setiap unit dari itu murni sukarela dan oleh karena itu tidak dapat dituntut sebagai suatu keharusan. Segala hal yang dibenarkan dan yang dikhususkan telah ditentukan oleh organisasi.

3. Tujuan dari Organisasi Satya Sai Seva

Organisasi Satya Sai Seva adalah bukan sebuah organisasi yang misionaris atau memasukkan orang-orang ke dalam agama baru. Dalam prinsipnya organisasi bertujuan sebagai berikut :

  • Untuk menolong orang lain
  • Untuk lebih menghayati terhadap ketuhanan yang terdapat di dalam dirinya dan
  • untuk menerjemahkan ke dalam latihan sehari – hari, cinta dan kesempurnaan Tuhan, dan masih banyak yang lainnya.
  • Untuk mengisi hidupnya dengan kebahagiaan , keharmonisan, keindahan, rahmat, kesempurnaan manusia dan kebahagiaan akhir.
  • Untuk memastikan semua hubungan manusia telah disesuaikan dengan prinsip dari Satya (Kebenaran), Dharma (Tindakan Yang Benar), Prema (Cinta Kasih), Shanti (Kedamaian) dan Ahimsa (Tanpa Kekerasan);
  • Untuk membuat bakhta yang beragama lebih mendalami dan bertekad untuk berlatih mendalami ajaran agamanya masing-masing.

Tujuan itu akan bisa dicapai dengan mengikuti​

  • Dengan mengobservasi keempat prinsip yang digaris bawahi oleh Bhagawan Sri Satya Sai Baba sendiri :
  • Hanya ada SATU Agama, yaitu Agama Cinta Kasih​
  • Hanya ada SATU Bahasa, Bahasa Hati​
  • Hanya ada SATU Kasta, yaitu Kasta Kemanusiaan​
  • Hanya ada SATU TUHAN, Dia ada di mana-mana
  • Secara terus dan teratur mengingat Tuhan dan melihat segala ciptaannya adalah manifestasi dari ketuhanan dalam bentuk dan wujud yang berbeda.
  • Pentingnya persatuan seluruh agama dan menjaga pengertian bahwa dasar semua agama adalah cinta kasih.
  • Dengan melihat seluruh pekerjaan adalah pelayanan yang ditujukan kepada Tuhan.
  • Dengan membawa untuk menanggung semua masalah dalam hidup sikap tumbuh dari cinta kasih Tuhan, mengerti hal seperti, belas kasih, sabar, suka menolong, dan lain-lain.
  • Dengan segala tindakan berdasarkan cinta kasih Tuhan, takut akan dosa dan tabah menjalankan adat sopan santun yang telah ditetapkan oleh masyarakat.
  • Dengan mengikat diri pada kegiatan spiritual, kegiatan pendidikan dan pelayanan baik keduanya terhadap level individu maupun komunitas, di dalam pengorganisasian dan secara sistematis, tanpa mengharapkan imbalan berupa materi maupun pujian, tetapi semata-mata untuk memenangkan cinta kasih Tuhan dan rahmatnya.