28. Generasi Muda dan Pergaulan


Pergaulan yang baik akan membawa pikiran suci dan membawa kita dekat pada Tuhan, Pergaulan buruk membawa kita pada pikiran buruk dan akhirnya terjerumus pada tindakan negatif. Oleh karena itu, bergaullah hanya dengan teman yang baik dan kembangkanlah sifat-sifat mulia sebagaimana mestinya. Pergaulan dengan teman yang baik dan menyadari ketuhanan. Bila masuk ke dalam pergaulan yang buruk maka engkau akan menjadi seperti binatang. Seekor binatang lebih rendah daripada manusia dan Tuhan lebih tinggi dari manusia. Manusia berada di antara keduanya. Sangatlah mudah untuk merusaknya tetapi untuk mencapai tingkatan yang lebih mulia sangat sulit. Usaha dan kerja keras sangat diperlukan. Manusia penuh dengan sifat-sifat buruk, karena pergaulan negatif dan orang seperti itu melakukan aktivitas yang negatif dan merusak dirinya sendiri. Pikiran bertanggungjawab atas segala sesuatu yang terjadi. Pikiran adalah penyebab utama kehancuran. Pergaulan negatif mengakibatkan munculnya perasaan dan pikiran negatif. Pikiran harus selalu murni, suci dan baik. Jika seseorang tidak melakukannya sejak usia muda, maka ia menyia-yiakan sisa hidupnya. Berteman dengan debu, besi berkarat ketika terkena air. Ketika besi berkarat, harus dibersihkan dari karat yang melekat. Seperti itu juga kalau kita menghilangkan karat dari teman yang buruk kemudian perasaan buruk tidak akan muncul di dalam diri kita. Beritahu siapa temanmu, maka aku akan mengetahui siapa dirimu. Seperti apa temanmu seperti itulah dirimu. Gunakan waktumu beberapa saat untuk melakukan penyelidikan bathin dan perenungan. Bergabunglah hanya dengan teman yang baik. Pada saat engkau sedang mujur, semua orang akan berkumpul di dekatmu. Tetapi mereka akan berpaling dan mengucapkan selamat tinggal ketika sedang sial. Siapakah teman sejati? Orang itu adalah orang yang mengikutimu seperti bayanganmu pada saat gelisah, penuh kesulitan dan banyak masalah. Ketika waduk penuh dengan air, kodok-kodok berkumpul. Mereka akan pergi ketika waduk itu kering.

Sama halnya ketika kau sedang berkuasa, “teman-teman” akan bersamamu. Teman sejati seharusnya menemanimu setiap saat. Apakah situasinya menguntungkan ataupun merugikan dan penuh kesulitan, pada saat senang ataupun susah. Oleh karena, itu kenalilah seorang teman sejati. Sebelum berteman selidikilah kebiasaannya, latar belakangnya, kedisiplinannya, dan temannya. Seseorang yang tidak mempunyai teman yang baik harus dihindari. Kalau dia mengatakan ‘halo’ katakan ‘selamat tinggal’ dan menjauhlah. Persahabatan seperti itu akan membahayakanmu. Siswa-siswa moderen keliru kalau menganggap bahwa setiap orang adalah teman. Tidak!

Mereka seperti awan yang lewat. Persahabatan mereka sangat dangkal dan untuk persahabatan seperti ini engkau harus membuat batasan pada diri sendiri hanya untuk ‘halo’ dan ‘selamat tinggal’.

Kita harus mempunyai hubungan yang tepat dengan seseorang. Kita tidak boleh membenci seseorang. Akan lebih baik jika tidak mempunyai teman dari pada mempunyai teman yang bodoh. Engkau harus memilih orang yang tepat untuk dijadikan teman. Teman seperti apa yang harus kau miliki? Orang yang memiliki kemurnian dan keharmonisan antara pikiran, perkataan dan perbuatan. Jangan biarkan seseorang yang berpikir hal yang satu dan berbuat hal yang lain berada di dekatmu. Ia adalah seorang yang jahat yang pikiran perbuatan dan perkataannya bertentangan satu sama lainnya.