Nilai : Prema (Kasih sayang)
Sub Nilai : Kasih sayang/ belas kasihan
Tujuan : Mengajarkan pada anak‐anak agar dapat merasakan penderitaan  orang lain dan mencoba membantu dengan segala cara
KATA MUTIARA :

Kasih sayang adalah Tuhan, Tuhan adalah kasih sayang, Dimana ada kasih sayang, disana Tuhan akan tampak dengan jelas. Wujudkanlah kasih sayang dalam pelayanan sebagai pemujaan.

Usia :

6 – 12 tahun

 

Metode Pengajaran :  
Duduk hening : Meditasi cahaya
Doa : Gayatri Mantra

 

CERITA  : Burung Pipit dan Rajawali

Di sebuah pohon  buni  bersaranglah  burung  pipit  yang  baru  saja  bertelur. Disamping burung pipit di pohon buni tersebut juga bersarang induk rajawali. Beberapa hari kemudian, menetaslah telur‐telur pipit tersebut menjadi burung pipit kecil yang sangat lucu. Induk pipit merasa senang sekali hatinya. Ia bertekad untuk mencari makanan lebih banyak agar anak‐anaknya tidak kelaparan. Maka sejak itu, karena anak‐anaknya belum bisa mencari makan sendiri maka induk pipitlah yang mencarikan anak‐anaknya makanan. Demikianlah keesokan harinya induk pipit terbang mencari ladang beras untuk makanan mereka. Karena waktu itu sudah musim panen, maka sangatlah susah bagi induk pipit untuk mendapatkan makanan. Ia berusaha mengaisngais jerami agar mendapatkan sisasisa makanan untuk anakanaknya. Demikianlah, sementara anakanak pipit menunggu dengan tidak sabar di dalam sarang mereka

Mereka mencicit karena menahan  haus   dan   lapar.  Induk   rajawali   yang mendengar anak‐anak pipit mencicit, segera mendekati mereka. Induk rajawali menanyakan kenapa mereka mencicit dan tidak sabar menunggu ibu mereka. Si kecil pipit menyahut, bahwa mereka sangat lapar dan haus, sementara ibu mereka belum juga datang. Induk rajawali segera menghibur pipit‐pipit kecil tersebut dan menuntun mereka dengan penuh rasa kasih sayang agar mereka tetap bersabar menunggu ibu mereka dan menyuruh mereka agar mendoakan semoga ibu mereka tidak mendapatkan halangan di jalan.

Demikianlah, dengan penuh kesabaran induk rajawali membimbing anak‐anak pipit tersebut. Ketika menjelang sore induk pipit belum juga kembali, walau telah dihibur oleh induk rajawali, maka pipit‐pipit tersebut kembali menangis mencicit karena rasa haus dan lapar mereka. Induk rajawali karena rasa belas kasihnya yang dalam, lalu segera terbang mencarikan mereka buah buni di sarang mereka tersebut. Kemudian dengan rasa kasihnya induk rajawali menyuapi pipit‐pipit kecil tersebut buah buni yang segar dan mengingatkan mereka bahwa buah buni tersebut hanya bersifat sementara, sambil mereka menunggu ibu mereka. Beberapa saat kemudian, induk pipit segera datang kembali ke sarangnya.

Betapa senang hati pipit‐pipit tersebut karena ibunya sudah kembali dengan membawakan mereka makanan. Induk rajawali pun merasa sangat suka cita, karena berarti tugasnya hari itu untuk menghibur anak pipit selesai sudah. Induk pipit sangat berterima kasih kepada induk rajawali karena telah menjaga dan menghibur anaknya dengan rasa belas kasih yang tulus. Induk rajawali berujar, bahwa sudah selayaknya sebagai makhluk ciptaan Tuhan kita harus berbagi kasih, kita harus saling mengasihi, karena hanya kasih sayanglah yang kekal di dunia ini.

 

Pertanyaan :

1. Apakah judul yang tepat bagi cerita tersebut?

2. Siapakah yang hidup bersarang di pohon buni dalam cerita tersebut?

3. Kenapa induk pipit meninggalkan anaknya, walaupun mereka masih sangat kecil‐kecil?

4. Mengapa induk pipit tidak merasa khawatir meninggalkan anak‐anaknya di sarang mereka?

5. Kenapa induk pipit lama sekali mencari makanan? Apa yang kemudian terjadi dengan anak‐anaknya?

6. Siapakah yang menghibur pipit‐pipit kecil ketika induk mereka mencari makanan?

7. Apa yang dilakukan induk rajawali ketika mendengar pipit‐pipit kecil menangis mencicit?

8. Mengapa kita sebagai makhluk ciptaan Tuhan harus saling mengasihi?

 

MENYANYI; Judul Lagu : Mari Bergandengan Tangan dalam Kasih Mari bergandengan dalam kasih tiada perbedaan yang memisahkan Kita semua bersaudara, aku dan engkau semuanya sama

Lihatlah surya di ufuk memancarkan sinarnya benderang Kita hidup saling mengasihi dalam rangkaian kasih Tuhan Marilah bergandengan tangan

 

KEGIATAN KELOMPOK : Permainan Tali Kasih

Anak‐anak disuruh membentuk satu lingkaran besar sambil bergandengan tangan dengan menyanyikan lagu Mari Bergandengan Tangan dalam Kasih. Masing‐masing anak diharapkan untuk memancarkan kasih sayang dalam dirinya, dan menghilangkan segala kebencian.  Ketika lagu berhenti dinyanyikan, salah seorang anak yang ditunjuk menjawab pertanyaan, misalnya :

1. Mengapa kita harus saling menyayangi?

2. Apakah engkau sayang terhadap orang tuamu? Dlsb

 

DOA PENUTUP

Ya Tuhan, Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang, limpahkanlah kami senantiasa dengan kasih sayang‐Mu.

Hilangkan segala kebencian dalam diri kami, dan tanamkan rasa kasih sayang dalam diri kami, sehingga kami dapat mengasihi dan menyayangi semua makhluk.

OM SHANTI, SHANTI, SHANTI