CHINA KATHA 1


BUAH PERBUATAN YANG SUCI

 

Pada suatu hari Sabtu, seorang ayah akan berdoa kepada Tuhan; dipanggilnya putranya dan disuruhnya membeli pisang seharga satu rupi.  Putranya ini adalah seorang anak yang baik; dibelinya pisang tersebut. Di jalan, dilihatnya seorang ibu dan anaknya yang sangat kelaparan. Ketika anak yang kelaparan itu melihat pisang, maka dikejarnya. Ketika melihat anaknya lari, ibu yang kelaparan itu lari pula mengejar anaknya, tetapi keduanya jatuh pingsan karena kelaparan. Ketika anak muda ini mengetahui bahwa kedua orang ini amat kelaparan, ia pun berpikiran, lebih baik ia memberi makan orang yang kelaparan daripada membawa pulang pisangnya. Pisang itu diberikannya kepada ibu dan anak ini dan kemudian diberinya air minum. Mereka amat tertolong dari kelaparan dan kehausan sehingga mereka menyatakan terima kasihnya dengan berbagai cara sambil menitikkan air mata kebahagiaan. Pelajar muda ini pulang dengan tangan kosong dan ketika ayahnya bertanya apakah ia sudah membeli pisang, ia menjawab mengiyakan. Ketika ditanya di mana buahnya, anaknya menjawab bahwa buah pisang yang dibelinya itu suci, tidak akan busuk dan tidak terlihat. Anaknya menjelaskan bahwa ia memberi makan kepada dua jiwa yang kelaparan dengan pisang itu dan buah yang dibawanya pulang hanyalah buah perbuatan yang suci. Sang ayah merasa anaknya layak baginya, dan ia merasa bahwa semua doanya telah terjawab hari itu. Sejak itu sang ayah semakin sayang kepada putranya dan hubungan mereka semakin erat.