"Masa depan dari suatu bangsa tidak terletak pada para politisi namun pada nilai yang dapat kita berikan dan tanamkan pada diri anak-anak saat ini.” "Pendidikan adalah seperti sebuah bank, tempat sebuah bangsa dapat menarik cek kapanpun, dengan memerlukan para pekerja yang tangguh dan ​dapat diandalkan”.

Sathya Sai Baba

 

 
Sathya Sai Baba menekankan bahwa pendidikan seharusnya untuk kehidupan, dan bukan hanya untuk hidup. Beliau bersabda bahwa, “Pendidikan seharusnya tidak hanya mengembangkan kecerdasan seseorang namun juga membantu memperluas pandangan seseorang dan membuatnya menjadi berguna di dalam masyarakat dan dunia secara lebih luas. Hal ini dapat dilakukan hanya jika pengembangan terhadap jiwa dilakukan bersamaan dengan pendidikan duniawi. Pendidikan moral dan budi pekerti akan melatih siswa untuk mencapai kehidupan yang berdisiplin. Pendidikan tanpa adanya kemampuan pengendalian diri sama sekali bukanlah pendidikan. Pendidikan yang sejati seharusnya mampu membuat seseorang menjadi penuh dengan kasih dan memiliki nilai kemanusiaan, dan bukannya membuat mereka menjadi egois (mementingkan diri sendiri) dan memiliki pandangan yang sempit.” Swami menekankan bahwa, “Pengetahuan tanpa adanya nilai kemanusiaan dan perdagangan tanpa adanya moralitas; maka keduanya adalah tidak ada gunanya dan juga berbahaya."
Bhagawan Sathya Sai Baba telah memberikan pengaruh dan perubahan yang menyeluruh terhadap sistem pendidikan yang ada di India dan pemerintah, juga telah memberikan dukungan yang penuh terhadap hal ini. Beliau sendiri telah membuka beberapa universitas, baik itu untuk para siswa dan siswi dan juga beberapa sekolah. Semua institusi pendidikan ini menekankan pada pengembangan karakter, kesadaran spiritual dan tanggung jawab moral, sedangkan pada saat yang bersamaan memberikan para pelajar jalan masuk untuk menguasai pengetahuan dan teknologi.
 
Baba secara terus-menerus telah mengingatkan kepada kita bahwa para pemuda pada saat sekarang yang akan menentukan dunia pada masa yang akan datang. Jika kita menginginkan dunia kita menjadi lebih baik, aman, dan lebih harmonis untuk ditempati, maka dari itu kita perlu untuk mengembangkan anak-anak kita tentang nilai tanggung-jawab sosial dan kesadaran yang kuat dalam bidang spiritual.
 
Sebagai sarana untuk melakukan perubahan, Baba telah menanamkan sebuah pendidikan nilai-nilai kemanusiaan yang dapat diberikan dalam​pendidikan non-formal dan secara tidak-langsung memberikan perbaikan dalam kecenderungan arah pendidikan yang sedang terjadi. Beliau bersabda, “Pendidikan pada saat sekarang mengembangkan kecerdasan dan keahlian, namun sangat sedikit dalam mengembangkan kualitas yang baik” dan Beliau bertanya, “Apalah gunanya semua pengetahuan yang ada di dunia jika seseorang tidak memiliki karakter yang baik?” Adalah bidang pendidikan di dalam Sai centre di seluruh dunia yang memiliki tanggung-jawab untuk menempatkan program ini supaya berhasil dan patut mendapat dukungan dan dorongan dari semuanya.
 
Ada kecemasan yang besar pada saat sekarang diantara orang-orang bijaksana yang dapat merasakan bahwa kemajuan yang diraih begitu cepat dalam dunia material tidak diikuti dengan kemajuan yang sesuai dalam bidang karakter dan kebajikan manusia. Banyak  yang menyatakan bahwa nilai-nilai moralitas sedang mengalami kemerosotan dalam segala bidang baik kehidupan masayarakat maupun pribadi. Kelangsungan hidup dari masyarakat dan dunia tergantung pada pembaharuan keteguhan hati pada diri setiap individu untuk melakoni kehidupan yang bermoral. Program pendidikan nilai-nilai kemanusiaan (PNK) didirikan dengan keyakinan bahwa pembaharuan itu dapat terjadi. Pendidikan ini dirancang untuk membantu anak-anak mempelajari dan menjalankan nilai-nilai dasar moralitas yang bersifat mendasar bagi peradaban manusia.
 
Tujuan dari Pendidikan berlandaskan pada nilai kemanusiaan Untuk menanamkan nilai-nilai kemanusiaan untuk tumbuh menjadi kepribadian dalam diri anak-anak yang dapat memungkinkan bagi mereka untuk hidup dengan potensi yang penuh. Pada saat yang bersamaan, mereka akan berbagi dengan orang-orang yang kurang beruntung dan memberikan kontribusi pada kesejahtraan masyarakat seluruhnya.
 
Melalui ikut berpartisipasi dalam program ini diharapkan anak-anak akan:
  • Belajar tentang kebudayaan, adat-istiadat dan agama yang lainnya untuk menghargai persaudaraan manusia.
  • Menghargai kelima nilai dasar kemanusiaan yaitu kebenaran, kebajikan, kedamaian, kasih-sayang dan tanpa kekerasan sebagai dasar dalam pengembangan karakter.
  • Mendapatkan keahlian yang dibutuhkan yang akan membantu mereka untuk mengalami lima nilai kemanusiaan dan melakoninya dalam kehidupan sehari-hari.
  • Bertindak secara konsisten dalam nilai-nilai kemanusiaan yang tercermin dalam pikiran, perkataan dan tindakan.
  • Memperoleh kemampuan dalam memutuskan sesuatu yang akan memudahkan dalam pengembangan nilai moralitas.
  • Mengembangkan rasa tanggung-jawab terhadap segala akibat dari segala tindakan yang dilakukan dan bertindak dengan tetap menghargai hak, kehidupan dan martabat semua orang.
  • Mengembangkan disiplin dan kepercayaan diri yang diperlukan untuk  meraih keberhasilan sesuai dengan potensi yang dimilikinya.
  • Mengembangkan sikap menjaga kesehatan terhadap lingkungan mereka.
  • Mengembangkan ketrampilan dalam nilai-nilai kemanusiaan yang diperlukan untuk diri sendiri, keluarga, masyarakat, bangsa dan keharmonisan dunia.
Ada lima nilai dasar yang diketahui dan dihormati secara universal. Semua nilai kemanusiaan ini adalah kunci untuk mendapatkan kepercayaan diri, kedamaian dan kebahagiaan. Nilai kemanusiaan ini tidak hanya bermanfaat bagi individu; namun ketika dipraktekkan oleh masyarakat akan menghasilkan kedamian, keharmonisan dan adanya masyarakat dan bangsa yang penuh dengan nilai.
Kelima nilai dasar itu adalah:
  • Kebenaran
  • Kebajikan
  • Kedamaian
  • Kasih
  • Tanpa kekerasan
Dengan melaksanakan kelima nilai ini, memberikan pengaruh kepada pengembangan visi dalam diri manusia. Jadi menjalankan kebenaran akan menuntun kita kepada kebajikan; kebajikan akan meningkatkan adanya kedamaian; kedamaian memungkinkan adanya kasih, dan kasih akan mengembangkan tanpa kekerasan.
Ada juga lima bagian dari kepribadian manusia yang mana setiap bagiannya berhubungan satu dengan kelima nilai kemanusiaan itu. Kelima kepribadian manusia itu adalah: kecerdasan, fisik, emosi, batin dan spiritual.
 

 

 

Pendidikan, status sosial dan lain-lain – semuanya ini tidak akan ada nilainya bila tidak disertai dengan karakter (yang bajik). Karakter adalah ibarat harum-semerbak sekuntum bunga, yang membuatnya menjadi bunga yang bernilai dan berharga.​

 

 

 

SMILE (SSEHV)

(Serving Mankind Inspiring Love Everywhere - Melayani Umat Manusia Menginspirasikan Cinta-Kasih dimana-mana). Misi SMILE adalah “mempromosikan pendidikan yang membangun karakter kuat di dalam diri anak-anak sebagai tunas harapan bangsa.”

SSE (Balvikas)

"Secara perlahan engkau akan menyadari bahwa Balvikas dirancang tidak hanya untuk Pendidikan bagi anak-anak namun juga untuk para guru. Kewajiban dalam Balvikas akan mengangkat dan menghaluskan pikiran serta emosi dari para guru jauh lebih baik daripada disiplin spiritual yang lainnya." _-Baba-

PNK

Engkau harus memahami perbedaan antara “Education” dan “Educare”. Education berorientasi pada informasi. Educare berorientasi pada transformasi. Education terbatas pada tingkat fisik dan mental. Education berakar pada Educare. Educare berhubungan dengan perasaan batin dan kemurnian hati kita.