Kata Pengantar

co Enzim merupakan cairan multiguna yang sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia bahkan dalam proses pembuatannya menghasilkan gas O3 atau gas Ozon yang baik sekali manfaatnya untuk mengurangi emisi gas rumah kaca di atmosfire bumi. Dalam rangka memaksimal pengetahuan Sai Bhakta Indonesia tentang Eco Enzim ini, Sai Green Indonesia telah mengundang pakar Eco Enzim dari Malaysia yaitu Bapak Cheang dan Ibu Dr Joen Oon yang merupakan murid dari Sang Penemu yaitu Dr Roshukon Pompyang (Thailand), untuk memberikan Treaning Pengetahuan tentang Eco Enzim melalui virtual Zoom yang rencananya dilaksanakan dua (2) kali seminggu, setiap Hari Selasa, mulai pukul 18.30 wib / 19.30 wita – selesai dan dimulai tgl 4 Agustus 2020 selama lima kali pertemuan.

Pengetahuan ini sangatlah tinggi nilainya, maka dari itu kami berharap Para Bhakta dapat memanfaatkan momen ini dengan baik, dan kepada Narasumber yang sudah dengan tulus iklas berbagi pengetahuan ini, kami mengaturkan banyak terima kasih, semoga dengan pengetauan ini Para Bhakta Indonesia nantinya dapat berkontribusi lebih maksimal dalam membantu menyelesaikan masalah lingkungan, pertanian dan lain lain, sehingga lingkungan Negara kita berangsur-angsur menjadi lebih baik. Semoga acara ini dapat berjalan dengan baik dan diberkati oleh Tuhan Yang Maha Kuasa.

                                                                                                    Komite Lingkungan Sai Study Grup Indonsia / Sai Green Indonesia 

( I.Wayan Santi Adnyana )

Coordinator

 

OM SRI SAI RAM
Kursus Pembuatan EE oleh Dr. Joean Oon & Mr. Cheang
Sesi I/ Selasa 4 Agustus 2020

 

Modul 1 : Inspirasi dan Latar Belakang

Merupakan perkenalan dan alasan mengapa narasumber gencar melakukan dan memperkenalkan serta memberikan training pembuatan EE. Kegiatan pelatihan di Indonesia sudah pernah dilakukan di Batam. Negara lain yang sudah dikunjungi untuk membagikan pengetahuan tentang EE adalah Brunei, Hongkong, Taiwan, dan China. Berikutnya mereka akan melakukan perjalanan ke Australia, Amerika, dan Afrika Selatan.

Latar Belakang

Kegiatan berbagi yang dilakukan pasangan ini diawali dari adanya peningkatan kesadaran setelah kejadian Tsunami di Asia Selatan yang meluluhlantakkan beberapa negara termasuk Indonesia (Aceh). Pada saat itu, Dr Joean menjadi relawan di Sri Lanka setelah gagal ikut rombongan relawan yang berangkat ke Indonesia karena quota sudah penuh. Ada satu foto yang membuat Dr Joean menjadi benar benar tersadarkan tentang kehidupan yaitu bayi yang meninggal. Kesadarannya tergambarkan dari sebuah puisi yang ditulis oleh seorang Antropolog dan filsof ( Father of Anthroposophy) dari Jerman bernama Rudolf Steiner.

Jika cintaku tidak mengejutkanmu, hidup akan mengejutkanmu dengan penderitaan. Jika penderitaan tidak dapat mengejutkanmu, maka hidup akan mengejutkanmu dengan lebih banyak penderitaan. Jika ini juga tidak mengejutkanmu, hidup akan mengejutkanmu dengan penghapusan. Jika penghapusan tidak dapat mengejutkanmu, maka kehidupan akan mengejutkan dengan penghapusan yang lebih hebat termasuk kehidupan itu sendiri. Kehidupan akan menggunakan caranya sendiri dalam waktu dan tempat yang terus menerus untuk mengingatkanmu. Kehidupan akan menggunakan pengalamannya yang abadi, diantara kelahiran dan kematian, dan kelahiran semula (samsara), tidak berhenti2 untuk mengingatkan sehingga engkau menjadi orang yang berkesadaran. Menjadi orang yang lebih baik dan bijak.

 

Mr Cheang merupakan cancer survivor setelah menderita penyakit cancer hati stadium akhir pada tahun 2001. Dokter menyarankan untuk pulang ke rumah karena sudah tidak dapat menolongnya lagi. Namun, mereka terus berusaha dan berdoa (Dr Joane ikut meditasi di Art of Living – keterangan tambahan). Hingga akhirnya mereka mengubah seluruh pola hidupnya dan menjadi vegetarian murni. Kemudian, kondisi kesehatan Mr Cheang terus membaik dan hingga saat ini masih sehat.

Latar belakang mengembangkan EE juga disebabkan karena berbagai kejadian bencana yang terus terjadi silih berganti seperti banjir, hurricane, gemba bumi, dll. Bencana yang terjadi adalah symptom atau gejala bahwa bumi sedang sakit. Ini sama dengan tubuh manusia. Jika badan sakit maka akan mengeluarkan gejala gejala tertentu. Salah satu penyebab bumi sakit adalah adanya pemanasan global. Kenaikan suhu ini sudah dibuktikan secara ilmiah oleh pada ahli dan disebutkan kita hanya memiliki waktu 12-22 tahun karena bencana akan semakin parah dan semakin sering terjadi. Namun, jika kita berbuat sesuatu, maka kita akan bisa mencegah kehancuran tersebut.

Gerakan untuk menyelamatkan bumi tidak perlu menunggu lama-lama, tetapi dapat langsung dilakukan oleh setiap orang. Karena kalau sedikit sedikit gerakan ini maka akan menjadi banyak kalau dijumlahkan seluruhnya. Seperti kata pepatah “sedikit demi sedikit akan menjadi bukit”. Aksi yang kita lakukan saat ini adalah untuk menyelamatkan anak cucu kita yang terancam kesulitan menghirup oksigen karena polusi udara yang sangat parah. Salah satu sumber polusi udara adalah sampah organik yang tidak diolah. Sampah tersebut akan menghasilkan gas methane yang menyumbang emisi di udara.

Mencintai bumi dan melindungi lingkungan kita dapat kita lakukan dalam projek DIY (Do It Yourself) atau lakukan sendiri di rumah. Pembuatan EE adalah salah satu caranya.

Modul 2: Teknik dan Cara membuat Eco Enzyme

Enzyme ada di mana-mana, termasuk di dalam tubuh kita. Sumber pembentukan enzyme adalah tanaman seperti sayuran dan buah-buahan, termasuk akar, daun serta bunga. Namun, yang kita lakukan adalah mengurangi sampah yang ada di dapur yang sebagian besar adalah sampah dari sayuran dan Kulit buah segar. Sampah organik tersebut saat ini persentase nya adalah sekitar 54 % (untuk di Malaysia- keterangan tambahan). Untuk mengolah sampah organik, Dr Rosukan sudah menciptakan sebuah teori khusus untuk pembuatan Eco-Enzyme (EE). Ada banyak formula EE, namun formula dari Dr Rosukan sudah terbukti tidak menimbulkan efek samping. Temuan beliau ini dipersembahkan untuk kebaikan seluruh umat manusia. Formula yang diciptakan tersebut sangat bermanfaat untuk sektor pertanian dan gas yang dihasilkan dari proses fermentasi dapat melepaskan ozone. Ozone yang keluar ke udara akan bercampur dengan gas lain di udara dan dapat menetralkan suhu ruangan. Sementara itu, jika enzyme dituangkan di laut atau sungai maka akan membantu mengurangi masalah yang ada. Proses kimia yang terjadi adalah:

CH3COOH + O1 + O2 = O3 + H2O

Persiapan dan cara pembuatan

1. Sampah organik dari dapur: hanya tumbuh-tumbuhan dan buah -buahan mentah

  • Sayur yang sudah masak – tidak boleh karena kandungan zat di dalamnya sudah hilang. Sementara itu, untuk akar, kulit buah yang tidak kita makan, merupakan sampah yang masih mengandung banyak nutrisi sehingga baik jika kita gunakan untuk pembuatan EE.
  • Nutrient dalam EE kita akan sangat tergantung dari bahan yang kita gunakan. Pembuatan EE ini harus sangat murni dan tidak ada campuran kimianya, termasuk yang berasal dari garam atau minyak.
  • Padi dan beras tidak disarankan karena akan menimbulkan bau busuk dan juga sebaiknya beras dimasak untuk dimakan.
  • Jangan menggunakan kulit buah yang sudah rusak atau membusuk. Misalnya kulit manggis yang sudah rusak dan berair dan sudha hancur. Karena bahan ini yang akan menyebabkan munculnya ulat pada saat proses pembuatan EE.
  • Jika kita menggunakan kulit buah yang fresh maka hasilnya akan menjadi wangi.
  • Jenis bahan sebaiknya bervariasi, jangan menggunakan satujenis saja. Gunakan jenis bahan yang bervariasi karena akan memberikan variasi nutrient yang berfungsi untuk membuat micro organisme menjadi aktif bekerja melakukan ferementasi.
  • Namun, juga ditentukan dari kegunaannya. Kalau untuk tujuan khusus seperti membasmi serangga, hama, maka kita bisa campur EE dengan chillim jahe, dan rempah-rempah.

2. Gula adalah makanan untuk micro-organisme

  • Gunakan gula merah, molase. Jangan menggunakan gula yang sudah mengalami proses kimia seperti gula putih atau gula merah namun melalui proses fermentasi. Gula batu, gula untuk membuat kue juga tidak disarankan.
  • Untuk proses fermentasi, kita tidak menggunakan bahan kimia. Micro-organism nya berasal dari udara yang ada di sekitar tempat tinggal kita. Oleh karena itu jenis micro-organism dapat berbeda-beda sesuai dengan tempat tinggal kita. Microorganism itu ada yang baik dan tidak baik. Semua akan masuk ke dalam bahan EE kita dan bekerja menguraikan bahan-bahan yang ada. Sehingga harus kita awasi dengan baik karena ada kemungkinan menjadi busuk, berulat. Sebagai tambahan: EE juga akan berbuat di dalam wadah jika kita tidak menutup wadah dengan baik serta jika kita menggunakan bahan bahan yang sudah busuk atau tidak fresh lagi.
  • Gula merah yang kita gunakan adalah untuk makanan micro-organism. Oleh karena itu jika EE kita ada kerusakan dalam proses pembuatannya, kita tinggal menambahkan gula ke dalam EE kita dengan takaran sesuai dengan takaran awal.

3. Tempat yang bisa digunakan adalah plastic bekas

  • Bahan lainnya yang bisa digunakan adalah gerabah, stainless stell (tetapi ini sangat mahal).
  • Bahan dari logam tidak disarankan karena akan mengakibatkan karatan. Bahan dari kaca juga tidak disarankan karena ada kemungkinan pecah ketika terjadi proses feremntasi yang menghasilkan banyak gas. Kalau menggunakan bahan plastic, maka plastic dapat mengembang.
  • Botol dengan tutup kecil akan menghasilkan EE yang baunya lebih baik dibandingkan tempat yang memiliki tutup lebar. Hal ini disebabkan karena kalau lebar, lebih banyak yang terlepas saat kita buka.

Catatan proses pencampuran bahan:

  • Sampah organik yang akan digunakan tidak disarankan untuk dimasukkan ke dalam kulkas karena akan mengubah kualitas dari EE.
  • Kita dapat memasukkan sampah ke dalam tempat EE kita setiap hari sedikit demi sedikit. Kita dapat menyiapkan air sesuai dengan takaran yang kita rencanakan kemudina dimasukkan gula sesuai dengan komposisi air. Kemudian, bahan di masukkan sedikit demi sedikit setiap hari. Kemudian, pastikan bahwa masuh ada ruang sisa setidaknya 20 persen untuk ruang gas hasil fermentasi.
  • Tanggal penetapan pembuatannya adalah Tanggal terakhir kita memasukkan sampah ke dalam botol/ jirigen/ tong. Kemudian kita campur dan simpan di tempat teduh. Setiap hari dalam bulan pertama sebaiknya dibuka untuk mengeluarkan gas. Pada saat membuka tempat EE, jika ada bahan yang tidak tenggelam maka dapat kita aduk dan tekan bahan hingga tenggelam ke dalam air.
  • Proses fermentasi akan berlangsung 3 bulan. Bulan pertama, akan dihasilkan alcohol, kemudian pada bulan kedua akan menghasilkan cuka dan pada bulan ketiga menghasilkan enzyme.
  • Selama proses fermentasi di bulan pertama akan muncul lapisan putih seperti jamur. Jamur di permukaan ini sangat baik untuk Kulit dan dapat digunakan untuk masker namun sangat tergantung pada jenis Kulit. Jika Kulit sensitif gunakan hanya beberapa saat lalu langsung bilas dengan air.

Pada bulan ketiga, EE kita sudah bisa dipanen. Caranya adalah dengan menyaring menggunakan kain yang sudah tidak terpakai atau baju juga bisa digunakan untuk saringan. Sisa atau ampas EE dapat kita gunakan untuk beberapa manfaat seperti:

  • Sebagai starter (ease) atau untuk membantu mempercepat proses pembuatan EE selanjutnya.
  • Untuk membantu proses penguaraian di dalam septitank. Untuk itu, ampas ini kita hancurkan dan masukkan ke dalam saluran toilet.
  • Sebagai kompos dengan cara meletakkannya selapis demi selapis di dalam tanah.

Ciri-ciri EE kita berhasil baik adalah:

  • Warna nya cerah sesuai dengan bahan yang kita gunakan. Namun warna ini akan sangat berbeda antara satu dengan yang lainnya. Tergantung dengan bahan yang kita gunakan. Bahkan jika bahan yang digunakan sudah sama namun micro organisme yang berbeda akan menyebabkan warna yang berbeda.
  • Aroma nya sesuai dengan bahan (tidak berbau busuk)
  • Ada jamur putih. Kalau jamurnya hitam berarti gagal, dan kita harus segera memulihkannya dengan cara menambahkan gula ked lama wadah sesuai takaran semula.
  • Rasa agak asam (namun ini tidak boleh diminum)
  • PH 3.5 atau lebih rendah

Fungsi EE:

  • Membersihkan saluran karena EE memiliki kemampuan menguraikan yang sangat kuat. Jika dibandingkan dengan detergent yang justru akan mengikat lemak dan membuat saluran tersumbat. Sedangkan EE akan menguraikan lemak. Sama dengan peranan enzyme di dalam tubuh yang akan menguraikan lemak tidak larut di dalam air menjadi larut di dalam air.
  • EE dapat disimpan lama dan tidak memiliki masa kadaluarsa. Lebih laam akan lebih baik.
  • EE dapat menyerab bau yang tidak sedap. Jika disemprotkan di dalam toilet maka dalam waktu singkat bau akan lenyap. Begitu juga dengan bau asap rokok di dalam ruangan dapat dihilangkan langsung dengan semprotan EE.
  • EE akan menjadi berubah warna jika menyerap aura negative. Misalnya, di daerah bencana, maka EE langsung menjadi kotor dan coklat. Demikian juga jika didekatkan di badan orang sakit maka EE akan langsung berubah warna. Sebaliknya jika diletakkan di tempat sathsang maka EE akan menjadi sangat baik.