Pedoman Umum dan Disiplin dalam melakukan Bhajan

 

  1. Bhakta dihimbau hadir dan duduk rapih beberapa menit sebelum Bhajan dimulai. Selalulah ingat dan yakinlah bahwa Bhagawan Sri Sathya Sai Baba akan hadir tepat waktu. Marilah kita usahakan hadir lebih dulu dan menunggu Beliau dan bukan sebaliknya.  Namun apabila kita datang terlambat dihimbau mengambil tempat di belakang dan tidak menggangu bhakta yang sudah duduk di depan. 
  2. Bhakta harus memakai pakaian yang pantas pada waktu menghadiri Bhajan. 
  3. Bhakta dihimbau untuk tidak menoleh kiri-kanan atau tersenyum atau menyampaikan salam kepada peserta Bhajan lain selama berada di Altar/aula, sebelum, sewaktu dan sesudah Bhajan berlangsung, karena hal ini akan mengganggu konsentrasi para peserta Bhajan yang lain dan juga vibrasi positif di Altar/aula tersebut. 
  4. Pengaturan tempat duduk harus dilakukan dimana tempat duduk pria di satu sisi dan wanita di sisi yang lain dalam barisan yang lurus, satu di belakang yang lain. Pemimpin Bhajan dan pemain musik semestinya duduk di barisan depan.
  5. Seluruh bhakta baik pemimpin bhajan maupun bhakta lainnya dihimbau untuk tidak mengoyang-goyangkan tubuhnya seperti pendulum atau bertepuk tangan diluar irama yang berlangsung. Pertahankan keheningan yang sempurna dan batasi gerakan ke minimum selagi duduk. Ini adalah latihan untuk mengontrol diri dan sekaligus tidak menggangu konsentrasi para peserta bhajan lainnya.
  6. Musik instrument yang dipergunakan dalam Bhajan hendaknya tidak menenggelamkan suara penyanyi leader dan follower. Bilamana ada lebih dari satu instrument yang dipergunakan, pertahankanlah keseimbangan dan harmoni diantara instrument dengan lagu yang sedang dinyanyikan
  7. Nyanyikanlah lagu Bhajan yang umum, sehingga semua Bhakta dapat berbagi Ananda (Bliss)
  8. Lagu Bhajan dengan bahasa asing (atau daerah) dapat dinyanyikan sepanjang Bhakta peserta Bhajan dapat mengikutinya.
  9. Jangan pernah malu menyanyikan lagu bhajan atau melakukan Bhajan asal pada tempatnya dan tidak menggangu orang lain. Bergembiralah bahwa lidahmu dipergunakan untuk salah satu hal yang terbaik.
  10. Dihimbau menyanyikan lagu Bhajan yang manis didengar.
  11. Bhajan selayaknya dijadikan pengalaman yang menggetarkan, yang dapat menyebarkan vibrasi energi positif dan murni dan memberikan kita semua perasaan anandam. 
  12. Bhajan selayaknya dinyanyikan dan dipersembahkan kepada Tuhan dengan sikap kerendahhatian yang sempurna; dihimbau bhajan tidak dilakukan sebagai latihan dalam sebuah pertunjukan bakat dan kompetisi untuk keahlian atau ketrampilan bermusik. Bhajan selayaknya dinyanyikan dari hati kita yang mana akan menyenangkan Tuhan, dan bukan penggemar kita. 
  13. Bhajan haruslah menjadi sebuah pengalaman yang menyatukan. Dihimbau tidak bernyanyi dengan satu mata memperhatikan bagaimana respon pendengar dan satu mata lagi untuk melihat bagaimana efeknya untuk Tuhan. Biarkan hatimu sepenuhnya tercurah untuk Tuhan; dan Raga dan Thal akan secara otomatis mengesankan dan benar.
  14. Pada setiap lagu Bhajan, pikiran harus murni, menguat dalam keyakinan dan terbebaskan dari segala keinginan. 
  15. Bilamana seluruh peserta dalam Bhajan bernyanyi dalam kesatuan, vibrasi sakral akan tercipta dan energi Tuhan akan dicurahkan. Bilamana vibrasi ini mengisi dunia, perubahan bersifat positif dapat terjadi. Bilamana seorang bernyanyi sendiri, hati akan menyatu dengan lagu. Tetapi bilamana berbanyak bernyanyi bersama, itu akan menghasilkan Kekuatan Ketuhanan.
  16. Bilamana kita menyanyikan Bhajan, dihimbau perhatikan dan pelajari arti dari lagu dan pesan dari setiap Nama dan Wujud dari Tuhan.
  17. Bhajan adalah sebuah proses pendisiplinan yang baik dimana “Kama” dan “Kroda” dapat disingkarkan. “Kama” adalah nafsu untuk kesenangan fisik, untuk kekuatan, untuk nama, untuk kekayaan dan untuk keintektualan. “Kroda” adalah kemarahan, sebagai akibat dari nafsu. Di zaman yang penuh dengan ketakutan dan kecemasan, mengingat Tuhan dan menyebut-nyebut nama Beliau adalah salah satu alat untuk Pembebasan yang bisa dilakukan oleh semua orang.
  18. Bilamana suaramu tidak merdu atau baik, tetap diam/tenang; itu adalah pelayanan terbaik yang dapat engkau lakukan.
  19. Pengurus dihimbau tidak menimbulkan perpecahan, disharmoni atau keresahan dengan memaksa untuk bernyanyi apabila pengurus tersebut belum memenuhi syarat untuk bernyanyi dari segi suara, pengetahuan arti bhajan, dan lain-lain yang disebut diatas. 
  20. Dihimbau tidak memonopoli waktu Bhajan, dengan menyanyikan sebuah lagu selama 6 atau 10 menit, mengulang baris yang sama berkali-kali. Ulangi setiap baris hanya dua kali dan jangan lebih. Hanya ada dua kecepatan; satu lambat dan satunya lagi cepat. Dengan cara ini engkau akan mempunyai 1 jam Bhajan.
  21. Setelah Bhajan dan sebelum melakukan Arati, dihimbau duduk hening selama 5 atau 10 menit. Menggunakan  camper untuk Arati sangat disarankan
  22. Hanya ada pembagian “Vibhuti” di Center. Jangan ada pembagian Prasadham.
  23. Bhakta seharusnya kembali dari Bhajan dengan membawa perasaan yang terangkat dan halus sebagai akibat dari atmosfer Bhajan. Karenanya setelah Bhajan, Bhakta harus bubar secara tenang, pertahankan keheningan, sehingga kegembiraan dan kedamaian dari Bhajan akan bertahta di dalam hati.

 

 

Urutan Bhajan

 

  1. Omkara 3x
  2. Gayatri Mantra
  3. Sai Gayatri
  4. Shanti Mantra
  5. Guru Mantra
  6. Bhajan (8 lagu)
  7. Sarva Dharma (Yang sudah di modifikasi / optional) 
  8. Om Bhagawan Sri Sathya Sai Baba ya Namaha (9x)
  9. Meditasi (5 – 10 menit)
  10. Asathoma
  11. Dharmawacana (tentative)
  12. Arati
  13. Samastha Loka Sukhino Bhavantu 3x
  14. Turun Tirta (Tentative)
  15. Vibhuti
  16. Doa Penutup