Muralidhara dalam bhajan Krishna ini berarti Beliau (Krishna) yang emegang seruling. Apa makna dari Seruling? Bhagawan bersabda: 

Kalian semua telah mendengar bahwa Sri Krishna adalah Murali-Madhava (Dewa dengan seruling). Dan apa sebenarnya makna seruling? Engkau harus menjadi seruling. Biarlah nafas Sri Krishna melewatimu, membuat musik yang menyenangkan yang melelehkan hati. Pasrahkan dirimu kepada-Nya; menjadi hampa, tanpa ego, dan tanpa keinginan. Kemudian, Dia sendirilah yang akan datang dan menjemputmu dan menempatkanmu, seruling tersebut, ke bibir-Nya dan meniupkan napas-Nya yang manis melalui engkau. Izinkan Beliau memainkan lagu apa pun yang Beliau suka. Biarkan pikiranmu memikirkan Sri Krishna. Sucikan setiap kata dan perbuatan dengan mengisinya dengan cinta-kasih Sri Krishna atau nama dan bentuk apa pun yang engkau berikan kepada Tuhan yang engkau kasihi. (Divine Discourse, Sep 06, 1963)

Semoga kitab isa menjadi seruling yang layak di tanganNya, mari menyanyikan kemuliaan Krishna Sang Pemegang Seruling : Muralidhara Murahara
 

 

Daya Karo Sai Maa dalam Bhajan Dewi ini artinya Ibu yang penuh weles asih, Swami bersabda:

Hatimu adalah pusat dari perasaan yang suci. Hati diliputi dengan welas asih. Adalah welas asih yang memunculkan perasaan yang suci. Engkau harus mengembangkan welas asih, menyebarkan lentera kasih dan meningkatkan perasaan keilahian. Tanpa menjalankan hal ini, bagaimana engkau dapat mengharapkan waktu untuk memberikanmu kebahagiaan? Jika engkau mengharapkan hasil yang baik, engkau harus meningkatkan perasaan yang baik. Dengan hati yang suci, kemantapan dalam pikiran, dan tindakan tanpa mementingkan diri sendiri, engkau dapat menjadi penerima karunia Tuhan, yang mana akan menghilangkan berapapun jumlah penderitaan dalam sekejap. 

Oleh karena itu selalulah membedakan dan melakukan tindakan yang akan memberikan karunia Tuhan, yang mana sebagai balasannya akan memberkatimu dengan kedamaian dan kebahagiaan! (Divine Discourse, Jan 1, 2001)

Semoga kita semua diliputi weles asih dari Ibu Sai: Dewi Sai Maa

 

Bhagawan Sri Sathya Sai Baba , Kidung suci dalam bahasa Telugu: 

“Paduka tidak dapat dilukiskan dan tidak dapat dipahami. Bahkan Brahma pun tidak mampu memperkirakan kebesaran dan kemuliaan Paduka. Selama ini kami selalu menanti karunia Paduka. Oh Yang Mahakuasa, dengarkan ( ratap ) kesengsaraan kami dan selamatkan kami. Padukalah yang menghidupkan kembali putra guru Paduka yang sudah meninggal, Padukalah yang menaklukkan naga Kaaliya, membebaskan Vasudeva serta Devakii, dan menyelamatkan Draupadii dari penghinaan. Paduka memenuhi keinginan Kuchela, Paduka membuat Kubjaa yang buruk rupa menjadi jelita. Paduka melindungi kelima Paandava dan melindungi 16.000 goopiikaa. Paduka tidak dapat dilukiskan dan manusia tidak mampu memahami Paduka.”

Kemulian bagi Krishna pelindung Pandawa, Gopika dan kita semua, mari menyanyikan: Krishna Krishna Govinda Krishna
 

 

Dalam Bhajan Narayana ini disebutkan Beliau yang meberkati pembebasan (Moksa/Mukti). Mengenai ini Bhagawan bersabda:

Pencari Tuhan dan bhakta sejati tidak akan tertarik pada kesenangan dan keinginan duniawi. Keinginan ini harus kita tinggalkan, karena inilah akar permasalahan dari semua penderitaan. Apakah sebenarnya makna dari Moksa atau pembebasan? Moksa adalah kedamaian (Shanti) yang diperoleh lewat Sadhana dengan Chittha Shuddhi atau memurnikan hati. Pemurnian ini hanya didapatkan dengan pengekangan indera. -Sathya Sai Baba-

Semoga Sai Narayana menuntun dan meberkati kita pembebasan : Hari Om Anada Narayana
 

 

Ada guru di dalam diri kita. Guru ini adalah prinsip Atma. Ini merupakan saksi yang abadi yang berfungsi sebagai kesadaran dalam diri setiap orang. Dengan kesadaran ini sebagai penuntun, biarkan semua tindakan dilakukan. (Divine Discourse, 11 July 1987)

Semoga Sad Guru yang  senantiasa terus membimbing kita dalam mengarungi kehidupan ini seperti pada lagu Guru ini : Hari Om Namo Shiva Shakti Namo
 

 

“Seringkali orang mencari kesehatan, bukan untuk kepentingannya sendiri, tetapi untuk menyembuhkan atau mencegah penyakit. Karena penyakit berarti mengalami penderitaan, setiap orang mendambakan kesehatan, dan kesehatan berarti kebahagiaan. Sesungguhnya unsur alami setiap orang adalah kebahagiaan. Ketika engkau tenang, secara alami engkau akan bahagia dan engkau mengalami kedamaian dan kepuasan (Anandam, Prema, dan Shanthi). Dapat diibaratkan seperti ikan yang lepas di tepi danau akan menggeliat dan berjuang untuk masuk ke air lagi, demikian juga setiap makhluk berjuang untuk memenangkan ketenangan, kedamaian, kepuasan, dan kebahagiaan, setiap hari dalam hidup mereka. Setiap orang bisa mendapatkan kebahagiaan, hanya melalui usahanya sendiri. Kebahagiaan adalah harta batin, cara terbaik untuk memenangkannya adalah dengan mempraktikkan tanpa kemelekatan dan disiplin. Jika engkau merencanakan untuk membangun hidup yang penuh dengan kebahagiaan, terlebih dahulu engkau harus merencanakan Kedamaian dan Kepuasan sebagai blok bangunan yang penting.”

 

Semoga kita semua diberkati kesehatan dan kebagiaan dan berkat Ibu Sai, mari menyanyikan kemuliaanNya: Amba Parameshwari